"Berbahagialah
orang yang lemah lembut,karena mereka akan memiliki bumi."
lemah lembut Menyaksikan berita di televisi, surat kabar dan sebagainya saat ini sama seperti menyaksikan luapan kemarahan orang pada situasi dan kesempatan yang berbeda. Setiap hari kita disuguhi berbagai gambaran anarkis dengan wajah-wajah penuh kemarahan, dan itu adalah sebuah gambaran kehidupan di dunia saat ini yang semakin lama semakin menganggap wajar untuk memupuk kemarahan. Berbagai alasan pun bisa timbul sebagai dasar mentolerir kemarahan ini. Aspirasi yang tidak kunjung didengar, diperlakukan tidak adil, merasa dirugikan, bahkan ada pula yang menjadi murka karena merasa orang lain tidak sepaham dengan mereka. Alasan-alasan dipakai untuk jadi pembenaran. Kemarahan membuat orang tidak lagi bisa berpikir jernih, dan pada akhirnya bukan saja kemarahan itu bisa merugikan orang lain, tetapi untuk diri sendiri pun kemarahan bisa menimbulkan banyak masalah yang pada suatu ketika kelak akan kita sesali.
Ada saat-saat dimana kita harus marah, sebagai "output" dari perasaan atau emosi yang terdapat di dalam diri kita. Tetapi kemarahan tidak dianjurkan sama sekali di dalam Kekristenan. Sedapat mungkin kita harus menghindarinya, kalaupun harus marah jangan sampai kita membiarkan kemarahan itu terus menguasai diri kita secara berkepanjangan. Firman Tuhan berkata: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27). Perhatikan ada dosa mengintip dibalik kemarahan kita. Kita sangat tidak dianjurkan untuk berlama-lama marah dan jangan lupa pula bahwa kemarahan yang kita biarkan akan menjadi lahan permainan yang sangat menarik buat iblis. Alkitab mengingatkan dalam begitu banyak kesempatan agar kita tidak membiarkan amarah menguasai diri kita. Daud mengingatkan: "Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan." (Mazmur 37:8). Panas hati penuh rasa marah hanya akan mengarahkan kita masuk kepada berbagai kejahatan yang nanti akan menyusahkan kita juga. Sementara dalam Pengkotbah kita bisa melihat ayat lainnya yang berbunyi: "Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh." (Pengkotbah 7:9).
Yesus mengajarkan kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang lemah lembut di muka bumi ini. "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi." (Matius 5:5). Hanya orang-orang yang lemah lembutlah yang akan memiliki bumi. Orang-orang lemah lembut adalah orang yang mau tunduk kepada otoritas Tuhan, mau menyerahkan diri sepenuhnya ke dalam rencana Tuhan dalam segala aspek kehidupan, apakah itu dalam pikiran, perbuatan, perasaan dan perkataan, dan menyerahkan sepenuhnya dalam tuntunan Roh Kudus. Salah satu contoh orang yang dikatakan lemah lembut adalah Musa. Dalam Alkitab dikatakan bahwa "Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi." (Bilangan 12:3). Bayangkan pergumulan emosional yang dihadapi Musa dalam memimpin bangsa yang keras kepala dan tegar tengkuk ini selama 40 tahun. Itu tentu sangat tidak mudah. Disindir, dihina, dilawan, itu sudah menjadi makanannya sehari-hari meski bangsa yang dipimpinnya ini sudah berulang kali menyaksikan langsung bagaimana Tuhan menyertai mereka secara nyata. Tapi Musa bisa menahan diri hingga sekian lama.
Menahan diri agar tetap lemah lembut memang tidak mudah. Berbagai situasi dan kondisi bisa dengan cepat membuat amarah kita meluap. Ada begitu banyak orang-orang sulit disekitar kita yang akan terus memprovokasi kita lewat perkataan maupun perbuatan mereka. Sebagai anak-anak Tuhan hendaklah kita tidak terpancing dan tetap tenang. Miliki hati yang sepenuhnya berpegang pada Tuhan, miliki hati yang lembut yang siap dibentuk, dan cepat atau lambat dunia akan melihat bahwa ajaran kasih dalam Kekristenan sungguh mampu membawa perbedaan ke arah yang lebih baik.
lemah lembut Menyaksikan berita di televisi, surat kabar dan sebagainya saat ini sama seperti menyaksikan luapan kemarahan orang pada situasi dan kesempatan yang berbeda. Setiap hari kita disuguhi berbagai gambaran anarkis dengan wajah-wajah penuh kemarahan, dan itu adalah sebuah gambaran kehidupan di dunia saat ini yang semakin lama semakin menganggap wajar untuk memupuk kemarahan. Berbagai alasan pun bisa timbul sebagai dasar mentolerir kemarahan ini. Aspirasi yang tidak kunjung didengar, diperlakukan tidak adil, merasa dirugikan, bahkan ada pula yang menjadi murka karena merasa orang lain tidak sepaham dengan mereka. Alasan-alasan dipakai untuk jadi pembenaran. Kemarahan membuat orang tidak lagi bisa berpikir jernih, dan pada akhirnya bukan saja kemarahan itu bisa merugikan orang lain, tetapi untuk diri sendiri pun kemarahan bisa menimbulkan banyak masalah yang pada suatu ketika kelak akan kita sesali.
Ada saat-saat dimana kita harus marah, sebagai "output" dari perasaan atau emosi yang terdapat di dalam diri kita. Tetapi kemarahan tidak dianjurkan sama sekali di dalam Kekristenan. Sedapat mungkin kita harus menghindarinya, kalaupun harus marah jangan sampai kita membiarkan kemarahan itu terus menguasai diri kita secara berkepanjangan. Firman Tuhan berkata: "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:26-27). Perhatikan ada dosa mengintip dibalik kemarahan kita. Kita sangat tidak dianjurkan untuk berlama-lama marah dan jangan lupa pula bahwa kemarahan yang kita biarkan akan menjadi lahan permainan yang sangat menarik buat iblis. Alkitab mengingatkan dalam begitu banyak kesempatan agar kita tidak membiarkan amarah menguasai diri kita. Daud mengingatkan: "Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan." (Mazmur 37:8). Panas hati penuh rasa marah hanya akan mengarahkan kita masuk kepada berbagai kejahatan yang nanti akan menyusahkan kita juga. Sementara dalam Pengkotbah kita bisa melihat ayat lainnya yang berbunyi: "Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh." (Pengkotbah 7:9).
Yesus mengajarkan kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang lemah lembut di muka bumi ini. "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi." (Matius 5:5). Hanya orang-orang yang lemah lembutlah yang akan memiliki bumi. Orang-orang lemah lembut adalah orang yang mau tunduk kepada otoritas Tuhan, mau menyerahkan diri sepenuhnya ke dalam rencana Tuhan dalam segala aspek kehidupan, apakah itu dalam pikiran, perbuatan, perasaan dan perkataan, dan menyerahkan sepenuhnya dalam tuntunan Roh Kudus. Salah satu contoh orang yang dikatakan lemah lembut adalah Musa. Dalam Alkitab dikatakan bahwa "Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi." (Bilangan 12:3). Bayangkan pergumulan emosional yang dihadapi Musa dalam memimpin bangsa yang keras kepala dan tegar tengkuk ini selama 40 tahun. Itu tentu sangat tidak mudah. Disindir, dihina, dilawan, itu sudah menjadi makanannya sehari-hari meski bangsa yang dipimpinnya ini sudah berulang kali menyaksikan langsung bagaimana Tuhan menyertai mereka secara nyata. Tapi Musa bisa menahan diri hingga sekian lama.
Menahan diri agar tetap lemah lembut memang tidak mudah. Berbagai situasi dan kondisi bisa dengan cepat membuat amarah kita meluap. Ada begitu banyak orang-orang sulit disekitar kita yang akan terus memprovokasi kita lewat perkataan maupun perbuatan mereka. Sebagai anak-anak Tuhan hendaklah kita tidak terpancing dan tetap tenang. Miliki hati yang sepenuhnya berpegang pada Tuhan, miliki hati yang lembut yang siap dibentuk, dan cepat atau lambat dunia akan melihat bahwa ajaran kasih dalam Kekristenan sungguh mampu membawa perbedaan ke arah yang lebih baik.
Menjadi
pribadi lemah lembut yang penuh kasih adalah sikap yang harus dimiliki orang
percaya..Tuhan Yesus Memberkati
Amin.!!
Amin.!!
"Blessed
are the meek, for they shall inherit the earth."
meek Watching the news on television, newspapers and so now the same as those witnessed temper tantrums in different situations and opportunities. Every day we were treated to various anarchist picture with faces full of anger, and it is a picture of life in the world today who are increasingly considered reasonable to foster anger. Various reasons can arise as a basis tolerate this anger. Aspirations are not being listened to, treated unfairly, feel aggrieved, even some who became angry because they feel others do not agree with them. The reasons used to be a justification. Anger makes people no longer can think clearly, and in the end not only anger that could harm other people, but for myself even anger can cause many problems that at some point we will later regret.
There are times when we have to get angry, as the "output" of feelings or emotions contained within us. But anger is not recommended at all in Christianity. As far as possible we should avoid it, even if it should be mad not to let the anger that we keep ourselves in a prolonged control. Word of God says: "When you become angry, do not sin: let the sun set, before it goes out your anger and do not give opportunity to the devil." (Ephesians 4:26-27). Notice there is sin peek behind our anger. We is not advisable to linger angry and do not forget also that the anger that we let the land would be a very interesting game for the devil. The Bible warned in so many occasions that we should not let anger control us. David warned: "Stop mad and leave the liver it hot, do not be angry, it only leads to evil." (Psalm 37:8). Heat a heart full of anger will only lead us into the various crimes that will be troublesome as well. While in Ecclesiastes we could see another verse which reads: "Do not be mad haste in the liver, because of anger live in a fool's chest." (Ecclesiastes 7:9).
Jesus teaches us to be individuals who are meek in the face of this earth. "Blessed are the meek, for they shall inherit the earth." (Matthew 5:5). Only weak people who will inherit the earth gentle. The meek person is one who would submit to the authority of God, willing to give themselves fully into the plan of God in all aspects of life, whether in thoughts, actions, feelings and words, and give up entirely in the guidance of the Holy Spirit. One example of people who are meek Moses said. In the Bible it says that "Moses was a very soft heart, more than any human on earth." (Numbers 12:3). Imagine the emotional struggles faced by Moses in leading the nation a stubborn and rigid neck these past 40 years. That certainly is not easy. Quipped, insulted, confronted, it has become the daily diet even though they lead this nation have repeatedly witnessed firsthand how the Lord was with them in practice. But Moses could not help myself up for so long.
Restraint in order to remain meek is not easy. Various circumstances can quickly make our anger overflowed. There are so many difficult people around us who will continue to provoke us through their words and deeds. As children of God, let us not fall for and stay calm. Have a heart that fully adhere to God, have a soft heart that is ready to be formed, and sooner or later the world will see that the teachings of love in Christianity was able to bring the difference into a better direction.
Being gentle person full of love is an attitude that must be possessed of believers ..
May the Lord bless you useful .. Amen!
meek Watching the news on television, newspapers and so now the same as those witnessed temper tantrums in different situations and opportunities. Every day we were treated to various anarchist picture with faces full of anger, and it is a picture of life in the world today who are increasingly considered reasonable to foster anger. Various reasons can arise as a basis tolerate this anger. Aspirations are not being listened to, treated unfairly, feel aggrieved, even some who became angry because they feel others do not agree with them. The reasons used to be a justification. Anger makes people no longer can think clearly, and in the end not only anger that could harm other people, but for myself even anger can cause many problems that at some point we will later regret.
There are times when we have to get angry, as the "output" of feelings or emotions contained within us. But anger is not recommended at all in Christianity. As far as possible we should avoid it, even if it should be mad not to let the anger that we keep ourselves in a prolonged control. Word of God says: "When you become angry, do not sin: let the sun set, before it goes out your anger and do not give opportunity to the devil." (Ephesians 4:26-27). Notice there is sin peek behind our anger. We is not advisable to linger angry and do not forget also that the anger that we let the land would be a very interesting game for the devil. The Bible warned in so many occasions that we should not let anger control us. David warned: "Stop mad and leave the liver it hot, do not be angry, it only leads to evil." (Psalm 37:8). Heat a heart full of anger will only lead us into the various crimes that will be troublesome as well. While in Ecclesiastes we could see another verse which reads: "Do not be mad haste in the liver, because of anger live in a fool's chest." (Ecclesiastes 7:9).
Jesus teaches us to be individuals who are meek in the face of this earth. "Blessed are the meek, for they shall inherit the earth." (Matthew 5:5). Only weak people who will inherit the earth gentle. The meek person is one who would submit to the authority of God, willing to give themselves fully into the plan of God in all aspects of life, whether in thoughts, actions, feelings and words, and give up entirely in the guidance of the Holy Spirit. One example of people who are meek Moses said. In the Bible it says that "Moses was a very soft heart, more than any human on earth." (Numbers 12:3). Imagine the emotional struggles faced by Moses in leading the nation a stubborn and rigid neck these past 40 years. That certainly is not easy. Quipped, insulted, confronted, it has become the daily diet even though they lead this nation have repeatedly witnessed firsthand how the Lord was with them in practice. But Moses could not help myself up for so long.
Restraint in order to remain meek is not easy. Various circumstances can quickly make our anger overflowed. There are so many difficult people around us who will continue to provoke us through their words and deeds. As children of God, let us not fall for and stay calm. Have a heart that fully adhere to God, have a soft heart that is ready to be formed, and sooner or later the world will see that the teachings of love in Christianity was able to bring the difference into a better direction.
Being gentle person full of love is an attitude that must be possessed of believers ..
May the Lord bless you useful .. Amen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar